Lyrics
(Intro : "Diskusi hari ini dimulai dengan sebuah perumpamaan mengenai rajutan sebagai ilustrasi dalam memahami konsep menjadi saudara Vajra dalam mandala. Dalam mandala, kita tidak hadir sebagai individu, tetapi juga bergerak dalam irama dan harmoni mengikuti pola Mandala yang tergantung di atas kepala kita. Pola ini mengarahkan kita menuju pencerahan, diibaratkan seperti samudra tempat semua aliran sungai bertemu dalam kesatuan yang maha luas.")
Verse 1:
Rajutan saudara Wajra,
Mandala di atas kepala,
Kita bukan individu,
Tapi irama dan harmoni.
Chorus 1:
Mandala, samudra luas,
Aliran sungai bertemu,
Kesatuan dalam pencerahan,
Menyatu dalam pola suci.
Verse 2:
Geometri anyaman Mandala,
Fraktal serat berlapis,
Panca Khanda menyusun diri,
Komponen fisik dan mental.
Chorus 1:
Mandala, samudra luas,
Aliran sungai bertemu,
Kesatuan dalam pencerahan,
Menyatu dalam pola suci.
Bridge:
Formasi-mental, proses mekanik,
Pikiran bekerja seperti robot,
Kesadaran melihat kesatuan,
Dari luar ke dalam, dari dalam keluar,
dan antaranya harmonis.
Verse 3:
Satria turun ke dunia hidup,
Keseimbangan jasmani dan rohani,
Kinasih cerah menyebar,
Kebijaksanaan dalam harmoni.
Chorus 1:
Mandala, samudra luas,
Aliran sungai bertemu,
Kesatuan dalam pencerahan,
Menyatu dalam pola suci.
Verse 4:
Musik dan nyanyian ajaran,
Pemadatan kebijaksanaan,
Natural tanpa dibuat-buat,
Hikmah gila mencapai terang.
Chorus 1:
Mandala, samudra luas,
Aliran sungai bertemu,
Kesatuan dalam pencerahan,
Menyatu dalam pola suci.
Chorus 2:
Ngono ngono ning ojo ngono,
Sing ana dudu,
Sing dudu dikira iya,
Nganti sak ilange kewanterane.
Outro:
Gelar bijak, si bodoh, si gila,
Kebijaksanaan tanpa pengakuan,
Satria Kinasih, welas asih sejati,
Rahim shunyata kenyataan tertinggi.
[Fade Out]