Lyrics
(Verse 1)
Di tengah malam yang sunyi, Faradila berdansa,
Dengan langkah kaki yang liar, dia memecah kesunyian.
Cahaya bulan menyinari, gerak tubuh penuh gairah,
Dia tertawa tanpa beban, di dunia yang hanya miliknya.
(Chorus)
Faradila gila, tapi bebas dan berani,
Menari di antara bintang, tak peduli hari.
Faradila gila, tapi ceria dan merdeka,
Hidupnya adalah pesta, tak pernah ada duka.
(Verse 2)
Mimpi-mimpi yang berwarna, menjadi nyata di matanya,
Setiap langkah adalah cerita, penuh dengan fantasi.
Dia melukis angkasa, dengan senyum yang menggoda,
Faradila yang gila, oh betapa indahnya.
(Bridge)
Tak ada yang bisa menghentikannya,
Dia terbang tinggi di atas segalanya.
Dunia berputar mengikuti iramanya,
Faradila, ratu dalam dunianya.
(Chorus)
Faradila gila, tapi bebas dan berani,
Menari di antara bintang, tak peduli hari.
Faradila gila, tapi ceria dan merdeka,
Hidupnya adalah pesta, tak pernah ada duka.
(Outro)
Dan saat fajar menyapa, Faradila pun tertawa,
Menyambut hari baru, dengan jiwa yang terasa.
Faradila gila, tapi itu adalah dia,
Dan dalam kegilaannya, kita temukan bahagia.
(Verse 1)
Di tengah malam yang sunyi, Faradila berdansa,
Dengan langkah kaki yang liar, dia memecah kesunyian.
Cahaya bulan menyinari, gerak tubuh penuh gairah,
Dia tertawa tanpa beban, di dunia yang hanya miliknya.
(Chorus)
Faradila gila, tapi bebas dan berani,
Menari di antara bintang, tak peduli hari.
Faradila gila, tapi ceria dan merdeka,
Hidupnya adalah pesta, tak pernah ada duka.
(Verse 2)
Mimpi-mimpi yang berwarna, menjadi nyata di matanya,
Setiap langkah adalah cerita, penuh dengan fantasi.
Dia melukis angkasa, dengan senyum yang menggoda,
Faradila yang gila, oh betapa indahnya.
(Bridge)
Tak ada yang bisa menghentikannya,
Dia terbang tinggi di atas segalanya.
Dunia berputar mengikuti iramanya,
Faradila, ratu dalam dunianya.
(Chorus)
Faradila gila, tapi bebas dan berani,
Menari di antara bintang, tak peduli hari.
Faradila gila, tapi ceria dan merdeka,
Hidupnya adalah pesta, tak pernah ada duka.
(Outro)
Dan saat fajar menyapa, Faradila pun tertawa,
Menyambut hari baru, dengan jiwa yang terasa.
Faradila gila, tapi itu adalah dia,
Dan dalam kegilaannya, kita temukan bahagia.