Lyrics
Verse 1:
Hari yang menutupi, kengerian tak terelakkan,
Wajah-wajah tertunduk, hina penuh penyesalan,
Mereka yang lalai, dalam siksaan tiada henti,
Terpanggang api neraka, penderitaan abadi.
Pre-Chorus:
Minuman mendidih, makanan yang pahit,
Di neraka mereka tinggal, tiada henti.
Chorus:
Hari yang menutupi, nasib ditentukan,
Balasan yang pasti, tak ada yang terhindarkan,
Dalam keadilan Tuhan, setiap jiwa ditimbang,
Kebenaran dan kebohongan, semuanya terang.
Verse 2:
Wajah-wajah berseri, dalam nikmat tak terhingga,
Mereka yang bertakwa, dalam surga yang dijanjikan,
Duduk di atas dipan, dalam ketenangan abadi,
Dikelilingi keindahan, air yang mengalir tenang.
Pre-Chorus:
Buah-buahan lezat, minuman yang murni,
Nikmat yang abadi, tiada akhir.
Chorus:
Hari yang menutupi, nasib ditentukan,
Balasan yang pasti, tak ada yang terhindarkan,
Dalam keadilan Tuhan, setiap jiwa ditimbang,
Kebenaran dan kebohongan, semuanya terang.
Bridge:
(Gitar solo intens dan penuh emosi, menggambarkan kekuatan dan keagungan Hari Kiamat)
Verse 3:
Tidakkah mereka melihat unta, bagaimana diciptakan,
Langit yang ditinggikan, gunung yang ditegakkan,
Bumi yang dihamparkan, semua tanda kebesaran-Nya,
Namun mereka berpaling, dalam kesombongan mereka.
Pre-Chorus:
Peringatan bagi yang sadar, tanda bagi yang berpikir,
Hari itu mendekat, tiada lagi pengingkaran.
Chorus:
Hari yang menutupi, nasib ditentukan,
Balasan yang pasti, tak ada yang terhindarkan,
Dalam keadilan Tuhan, setiap jiwa ditimbang,
Kebenaran dan kebohongan, semuanya terang.
Outro:
Hari yang menutupi, kengerian tak terelakkan,
Wajah-wajah tertunduk, hina penuh penyesalan,
Mereka yang lalai, dalam siksaan tiada henti,
Terpanggang api neraka, penderitaan abadi.