Lyrics
[Intro: An epic orchestral instrumental with the sounds of violins, cellos and drums building a tense and heart-wrenching atmosphere]
[Verse 1]
Darah mengalir deras di tanah yang terbakar,
Tangisan dan jeritan di udara menggemar.
Para prajurit bertarung, tanpa harapan,
Hanya ada derita dalam peperangan.
[Chorus]
Api membara, hati yang terluka,
Kehilangan harapan, dunia yang murka.
Malam tanpa bintang, langit yang gelap,
Semua yang tersisa hanyalah duka yang terhisap.
[Verse 2]
Anak-anak menangis, kehilangan ayah,
Wanita meratap, kehilangan cinta.
Rumah-rumah hancur, impian yang sirna,
Kejamnya perang, menghancurkan jiwa.
[Pre-Chorus]
Angin membawa bau kematian,
Di medan perang, tak ada kedamaian.
[Chorus]
Api membara, hati yang terluka,
Kehilangan harapan, dunia yang murka.
Malam tanpa bintang, langit yang gelap,
Semua yang tersisa hanyalah duka yang terhisap.
[Bridge: An emotional orchestral instrumental, with a soul-stirring crescendo]
[Verse 3]
Pahlawan yang gugur, nama yang dilupakan,
Kuburan massal, tangisan yang terpendam.
Kegelapan menyelimuti setiap harapan,
Perang yang kejam, menelan kebahagiaan.
[Chorus]
Api membara, hati yang terluka,
Kehilangan harapan, dunia yang murka.
Malam tanpa bintang, langit yang gelap,
Semua yang tersisa hanyalah duka yang terhisap.
[Outro: The orchestral instrumental descends slowly, leaving a feeling of sadness and emotion]
kebahagiaan.
[Chorus]
Api membara, hati yang terluka,
Kehilangan harapan, dunia yang murka.
Malam tanpa bintang, langit yang gelap,
Semua yang tersisa hanyalah duka yang terhisap.
[Outro: The orchestral instrumental descends slowly, leaving a feeling of sadness and emotion]